Jumat, 06 Maret 2009

Tips dan Trik Penting mengelola tanaman adenium

Info budidaya adenium


Tips dan trik bagaimana memelihara adenium agar tetap sehar, rajin berbunga dan jauh dari penyakit. Selain itu juga cara bagaimana kita membuat adenium sehingga berbentuk bonsai atau cara memperbanyak dengan singkat





Bagi para pencinta dan kolektor tanaman hias khususnya Adenium, dengan datangnya musim penghujan berarti akan menambah pekerjaan. Hal ini dikarenakan dengan curah hujan yang terlalu banyak bisa menimbulkan masalah busuk akar.

Memang bagi kalangan tertentu, hal ini tidak menjadi persoalan, karena mereka memakai plastik UV untuk menutupi areal kebun koleksinya, namun bagi kebanyakan orang tentu akan merepotkan.

Ada beberapa tip yang saya dapatkan dari saudara-saudara saya di millis indoadenium (mohon MAAF tidak disebutkan semuanya), diantaranya Om Hartono. Beliau menganjurkan bahwa bagi yang tidak menggunakan plastik UV, mulai periksa media tanam, kalau sudah terlalu keras dan padat mending diganti dari sekarang, toh musim hujan baru dimulai bulan Oktober ( kalau normal ). Di musim kemarau seperti sekarang bukan berarti tidak ada hujan sama sekali lho!

Pencegahan yang perlu dilakukan selama musim hujan adalah sbb :

* Tabur media dengan kapur pertanian ( dolomit ) untung mengurangi keasaman PH tanah.

* Periksa lubang drainase pot, pastikan sisa air bisa cepat terbuang habis setelah disiram atau setelah hujan, tambahkan lubang pot bila perlu.

* Kocor dan semprot secara berkala 1-2 bulan sekali dengan insektisida, fungisida, dan bakterisida secara bergilir (pakai dosis minimal kalau tidak ada serangan hama dan penyakit cair = 1 cc / lt air, bubuk = 1 gr / lt air)

* Taburkan furadan pada media tanam, biasanya banyak cacing saat musim hujan.

* Pupuk seperti biasanya.

* Siram menurut kebutuhan ( cukup basah tapi tidak menggenang )

* Bagian terpenting adalah penyiangan dan pengamatan, semakin cepat diketahui dan diobati semakin mudah pengendalian hama dan penyakit.

Demikian prosedur diterapkan dikebun Om Hartono, beberapa diadopsi dari pekebun Thailand.

Selama ini hasilnya bisa mengurangi tingkat kebusukan secara signifikan, tetapi tentu saja tidak menghilangkan resiko busuk 100%.





Adenium bentuknya memang unik. Apalagi jika berbunga, cantik sekali. Kini banyak silangan adenium yang menampilkan bunga dengan bermacam warna. Tapi sayangnya jika sekali berbunga, ditunggu-tunggu yang selanjutnya lama baru berbunga.

Padahal, adenium bisa dibuat berbunga sepanjang waktu. Chandra Gunawan, pehobi adenium, telah membuktikannya di Godongijo, nursery-nya yang luas di Sawangan (Bogor). Berikut ini tipsnya agar tanaman asal gurun pasir itu rajin berbunga.

Pemangkasan adalah kuncinya. Batang adenium yang tumbuh memanjang akan memberi kesan berantakan. Pemangkasan batang utama bisa dilakukan sesuai dengan keinginan pehobi. Kalau mau yang bentuknya tinggi maka batang yang dipotong juga agak tinggi pula. Selain batang utama, pemangkasan cabang juga dilakukan. Tujuannya agar tampil rimbun. Pemangkasan cabang tersebut, juga bisa memutus siklus hidup hama dan penyakit, serta kunci utama untuk membungakan adenium secara serempak di tiap cabangnya.

Pemangkasan itu akan menghasilkan tunas-tunas baru di tiap cabang yang dipangkas. Dari tunas baru inilah, nanti bakal keluar bunga. Tapi yang harus diperhatikan sebelum melakukan penggundulan, pastikan tanaman itu sehat dan media tanamnya subur. Pemberian pupuk slow release atau NPK sebaiknya dua minggu sebelum ”eksekusi” itu.

Menurut Chandra, yang jarang diperhatikan oleh pehobi adalah kesterilan alat pemotong. Gunting atau pisau yang dipakai sering kali kotor.

Peralatan yang tidak steril seringkali menyebabkan kegagalan. Sebab bekas irisannya menjadi busuk yang bisa merembet ke bagian lain. Harapan untuk memperoleh adenium yang indah, sirna karena kecerobohan.

Sebaiknya pemangkasan dilakukan di pagi hari agar bekas potongan bisa cepat kering. Tidak disarankan penggundulan itu dilakukan di musim hujan, sebab batang yang baru terpotong bila terkena air akan membusuk.

Jika adenium yang sudah gundul sejak awal dalam kondisi bagus, tanaman sehat dan kondisi medianya subur maka dalam tujuh sampai 12 hari sesudah pemangkasan akan tumbuh tunas-tunas baru dan enam sampai delapan minggu kemudian muncul kuncup bunga.

Jangan lupa menaruhnya di tempat yang mendapat matahari minimal tujuh jam per hari. Sebab tanaman ini menyukai sinar matahari. Jika tidak terkena matahari maka proses pembungaan akan gagal. Kuncup yang sedang terbentuk bisa gagal.



Memperindah Batang Adenium

Selain memperindah batang dan bunga, adenium sangat diharapkan penggemarnya memiliki bonggol besar dan unik. Sebelumnya telah diulas untuk menumbuhkembangkan adenium agar memiliki batang yang indah dengan tata cara pengembangbiakan.

Layaknya manusia, adenium dalam berkembangbiaknya tergantung dari gen indukan. Kelangkaan bonggol bagus membuat beberapa penggemar bereksperimen merancang bonggol sejak tanaman masih berumur muda. Bonggol muda berukuran 4 smapai 5 cm sudah dapat dibentuk.

Dari sisa umbi masih bisa tumbuh akar, bahkan bentuknya lebih rapi karena akar muncul serempak dari pinggir bonggol yang menganga. Memaksa bonggol untuk tumbuh besar memang relatif sulit. Salah potong dan penanganan tidak tepat membuat tanaman merana dan mati.

‘’Itu sebabnya kebanyakan penggemar menggunakan tanaman sakit untuk dipotong. Kompensasinya jika tanaman mati maka tidak merasa rugi. Sebenarnya beberapa penggemar malah menggunakan bonggol baru yang sehat. Justru tanaman yang sehat lebih cepat pulih, setelah dilukai. Masa pemulihan tanaman yang relatif lama, bahkan risiko mati.

Pilih tanaman yang batangnya berwarna hijau, mulus dan bebas penyakit puru,’’ kata salah seorang penggemar sekaligus pebisnis tanaman hias di seputaran Denpasar, Komang Suweca, Kamis (28/2) kemarin di Denpasar.

Meskipun bentuk bonggol bagus, tetapi jika dipenuhi dengan puru akan mengurangi keindahan tanaman. Selain sehat, syarat lain adalah pertumbuhan tanaman harus bagus. Itu ditandai dengan adanya guratan di sekitar bonggol yang menandakan pertumbuhannya cepat.

Supaya penampilan terlihat cantik dan unik, gunakan bonggol sehat dan bercabang banyak. Tidak ada syarat khusus untuk ukuran tanaman. Baik kecil bisa dipermak menjadi besar. Jika digunakan bonggol bercabang banyak, ketika besar sosok tanaman akan terlihat eksklusif.

Setelah tamanan adenium tersedia dan siap dilakukan pemolesan dengan cara:

* Siapkan pisau besih/carter yang tajam dan seteril.

* Cabut tanaman dari pot perlahan-lahan dengan cara menggoyang-goyangkan agar bonggol dan akar merenggang, tujuannya agar akar tidak putus. Kalau perlu dilakukan perendaman menggunakan air melalui selang air dimasukan ke dalam media, sehingga tanah gembur. Perlahan tanaman angkat dan akar tetap utuh.

* Letakkan tanaman di atas kertas atau talenan.

* Potong tanaman tepat di bagian yang paling besar dari bonggol. Lakukan perlahan-lahan supaya bonggol tidak retak. Setelah itu celupkan batang yang sudah dipotong ke dalam larutan fungisida selama 6 sampai 10 menit. Selanjutnya angkat dan keringkan di tempat teduh selama 30 sampai 60 menit.

* Olesi dengan zat perangang akar, rooton F atau atonik untuk memacu pertumbuhan akar. Supaya bekas potongan seteril, olesi luka dengan bawang putih. Bawang putih bukan untuk memacu pertumbuhan, tetapi mensterilkan luka.

* Selanjutnya kering-anginkan di tempat teduh selama 5 sampai 10 menit.

* Tanam kembali dan simpan ditempat teduh.

Adenium dinilai karena bonggolnya. Orang pun berlomba-lomba menggemukkan bonggol adenium. Celakanya, salah penanganan, tanaman malah busuk. Alih-alih adenium menjadi bagus, malah kadang jadi mampus. Ini catatan kecil mengenai cara membesarkan bonggol adenium secara baik dan benar.

Hampir 90 % sel tanaman tersusun air dan tidak salah bila dikatakan dimensi tanaman sangat tergantung dengan banyaknya air yang ditampung dalam sel (vacuola / rongga sel). Faktor-faktor yang berpengaruh dalam hal ini adalah tingkat kelenturan (extensibilitas) dinding sel dan besarnya influk air ke dalam sel.

Tingkat pertumbuhan sel meningkat dengan cepat bila extensibilitas sel dan influk air ke dalam sel juga meningkat. Nah tinggal dicari apa yang mempengaruhi dua faktor tersebut di atas.

Perlu digarisbawahi, pertumbuhan sel tanaman dimulai dengan pemanjangan (ratio pemanjangan jauh lebih tinggi dari pelebaran) dan disebut pertumbuhan primer. Setelah tahap pemanjangan sampai titik maksimum kemudian diikuti pertumbuhan kearah lateral/pelebaran (pertumbuhan sekunder). Pertumbuhan selanjutnya terjadi pada titik tumbuh baru (meristem) dengan mekanisme dan proses yang sama seperti di atas.

Bahwa hormon auksin, hormon giberelin, dan ekspansin (sejenis senyawa protein) dipercaya dapat meningkatkan kelenturan dinding sel.

Berita baik, urea yang sudah sangat kita kenal mempunyai dampak mirip dengan kerja ekspansin. Berita buruk, hati-hati dengan urea, tanaman mudah layu dan dinding sel jadi rawan pembusukan.

Mungkin tambahan 1 sendok makan (10 gram) urea dilarutkan dalam 25 liter air (setara 186 ppm urea 46%) diberikan satu minggu sekali akan cukup aman.

Catatan : bila pakai urea, agar efektif pastikan media tanam jangan pasir melulu, karena urea seperti halnya pupuk organik yang lain, perlu dekomposisi oleh mikroorganisme sebelum dapat diserap tanaman.





Awas …! Hati-hati bagi pemilik adenium pada saat ini. Hujan yang terus menerus bisa merusak tanaman anda. Hujan memang berkah bagi umat manusia. Karena dengan hujan tanaman akan bersemai dan tanah menjadi subur. Namun juga harus waspada dan hati-hati bagi pemilik tanaman gurun, seperti adenium dan sejenisnya.

Coba kita tengok dan amati adenium kita, bila daun banyak menguning, rontok dan batang terlihat layu, kemungkinan tanaman kita mengalami busuk akar hingga bonggol. Perlu diwaspadai, tanaman adenium memang rentan terhadap air. Saat ini hujun turun dengan curah yang sangat tinggi. Bila media tanam basah dan terlalu banyak menyimpan air yang berlebihan, kemungkinan tanaman kita akan menjadi busuk.

Bila adenium anda mengalami hal tersebut, busuk akar sampai bonggol, jangan buru-buru dibuang. Masih ada jalan keluar. Bahkan bila anda merawatnya dengan benar dan jeli, kemungkinan adenium anda akan mempunyai bentuk yang artistik dan lebih indah.

Dibawah ini adalh tip merawat adenium yang mengalami pembusukan akar hingga bonggol.

Langkah-langkah menangani adenium busuk akar dan bonggol

* Cabut adenium dari potnya.

* Bersihkan dari tanah/ media yang menempel pada akar/ bonggol dengan cara dicuci pada air yang mengalir.

* Potong dengan pisau tajam/ cutter bonggol yang membusuk hingga hilang secara keseluruhan akar dan batang yang membusuk (bonggol busuk biasanya berair lebih banyak, warna kusam hingga hitam). Bila ada celup larutan fungisida.

* Keringkan dengan cara digantung hingga terkena sinar matahari penuh 2 hingga 4 hari sampai bekas sayatan menjadi kering dan mengeras.

* Raba bagian bekas sayatan/ potongan hingga terasa keras, kering dan tidak mengeluarkan air lagi

* Tanam kembali pada media kering sampai 2 hari ditempat teduh


* Setelah 2-4 hari siram media tanam dengan air secukupnya (jangan berlebihan)

* Tempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari secara tak langsung (missal ; dibawah paranet, teras rumah.


Pasca Penanaman Kembali

Setelah tanaman ditanam kembali jangan bingung bila adenium akan rontok daunnya. Bahkan kadang hampir seluruh daun akan menguning dan rontok. Kadang juga akan muncul bunga pada ujung batang.

Hal itu biasa.Penyiraman hanya bersifat memancing metabolisme. Pada saat tersebut tanaman sedang pada masa penyesuaian dan pemulihan. Jadi jangan berlebihan air. Bila tunas-tunas baru telah muncul, berarti tanaman anda telah siap untuk ditempatkan kembali pada area yang bisa langsung terkena sinar matahari penuh. Semoga tip ini bermanfaat.

1 komentar: